BALIKPAPAN – Pemerintah Balikpapan menyatakan keadaan darurat atas cemaran minyak di lepas pantai dan teluk. Cemaran minyak dalam jumlah sangat banyak itu terus menyebar luas, menyebabkan kerusakan lingkungan, hingga kebakaran yang menimpa kapal kargo MV Ever Judger berbendera Panama yang sedang lego jangkar di Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3) yang lalu.
“Pernyataan keadaan darurat lebih kepada sifat masyarakat agar lebih hati-hati, sedangkan penanganan pemda tidak bisa sendirian. Kita tidak bisa tangani dan wilayah relatif luas,” kata Sekretaris Daerah Pemkot Balikpapan Sayid MN Fadli kepada media, Senin (2/4).
Memperhatikan kondisi tersebut, masyarakat dari berbagai lapisan turun tangan terlibat menjadi relawan melakukan aksi bersih-bersih, seperti kegiatan di pantai Kilang Balikpapan, Rabu (4/4).
“Ini inisiasi dari masyarakat, komunitas-komunitas yang ada di Balikpapan yang punya inisiasi,” ujar Wakapolres Balikpapan Kompol Yolanda Evelyn Sebayang pada media ini. Yolanda menuturkan, masyarakat bersama Kepolisian dan TNI telah melakukan kegiatan membersihkan pantai sejak empat hari sebelumnya.
“Kalau kita lihat dampak yang minyaknya lebih tebal itu di Kampung Baru, Kariangau, (sedangkan) kalau disini (Pantai Kilang) karena tempat wisatanya Balikpapan, lebih terlihat, jadi kelihatan harus dibersihkan,” ungkapnya.
Menurutnya, ia masih membutuhkan masyarakat yang tergerak dan memiliki peralatan khusus untuk menangani limbah minyak. “Karena ini adalah limbah B3 yang perlakuannya harus khusus, tidak bisa kita pegang begitu saja,” tuturnya. Yolanda mengapresiasi komunitas yang membawa peralatan khusus untuk membersikan minyak.
Di beberapa area terdampak yang lebih tebal, petugas melakukan pembersihan minyak dengan menyemprotkan bahan kimia untuk mencegah sebaran cemaran minyak. “Ayo, kalau bisa kita sama-sama bersihkan,” ujarnya.
Yolanda berharap aksi bersih-bersih dari masyarakat dan komunitas ini bukan menjadi sekadar aksi biasa. “Harapannya, aksi ini gak hanya cari popularitas, gak hanya foto-foto, tetapi benar-benar punya hati, punya niat, punya empati menjaga kebersihan kota Balikpapan,” tuturnya. Ia juga berharap, masyarakat yang ikut membantu membersihkan tempat-tempat yang lainnya yang juga tidak terlihat.
Terpisah, Ketua DPD LDII Balikpapan H Herry Fathamsyah menyatakan turut prihatin atas bencana cemaran minyak yang cukup luas. Bersama dengan masyarakat dan berbagai komunitas, LDII turun tangan terlibat membersihkan cemaran minyak, meski dengan peralatan terbatas dan standar keselamatan (safety) yang minim.
“Tapi karena ada nilai budi luhur dan ibadah, maka saya yakin dengan standart safety super minim pun insya Allah banyak hikmah yang kita dapat,” pungkas Herry. (SA/LINES)