BALIKPAPAN – Dalam rangka menghadapi tahun politik 2018, Pilkada Kalimantan Timur, dan menjelang bulan suci Ramadan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Balikpapan menggelar musyawarah dan dialog umat beragama, bertempat di Hotel Grand Tiga Mustika, Sabtu (28/4).
Kegiatan ini diikuti sekira 150 orang peserta, yang terdiri atas 25 orang perwakilan dari umat Islam, 20 orang perwakilan umat Kristen, 15 orang Katolik, 10 orang Buddha, 15 orang Hindu, 10 orang Konghuchu, serta unsur FKUB dan dewan penasehat FKUB.
Ketua FKUB H Abdul Muis Abdullah tampil sebagai narasumber bersama Wakil Wali Kota merangkap pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE, Kapolres AKBP Wiwin Firta YAP SIK, Kol Inf Henri Wijaya SE, dan Kepala Kantor Kemenag Drs H Hakimin.
Menurut Muis, meski Balikpapan dalam kondisi kondusif, tetapi masih perlu pemantapan agar tidak timbul gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan disintegrasi.
“Bila terjadi gesekan dan disintegrasi, maka akan sulit bagi kita untuk melakukan pemulihan kembali. Perlu waktu dan dana yang tidak sedikit untuk melakukan pemulihan,” katanya.
Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yakni pemilihan gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur dalam waktu dekat, FKUB menghimbau agar rumah ibadah tidak digunakan untuk kegiatan politik praktis.
“FKUB tidak memperkenankan siapapun, terutama kontestan dan tim suksesnya menggunakan rumah ibadah sebagai sarana dan tempat kegiatan politik praktis dan kampanye,” tegasnya. Ia menambahkan, terlebih saat ini memasuki bulan Ramadan.
Rumah ibadah, menurut Muis, terbuka untuk membicarakan agenda politik sepanjang mengajak umat ikut serta menyukseskan pilkada, mengajak umat agar menggunakan hak pilih, dan mengedukasi umat dalam menggunakan hak pilih.
“Kami mendorong umat untuk menggunakan hak pilih pada pilgub, jangan golput. Tapi rumah ibadah terlarang bagi kegiatan politik praktis, terlebih memaksa umat menjatuhkan pilihan pada salah satu calon,” sebutnya.
Sementara itu, Rahmad Mas’ud mengatakan bahwa Balikpapan yang memiliki semboyan Kubangun, Kujaga dan Kubela, agar terus disampaikan dan disosialisasikan kepada setiap anak turun dan generasi muda. “Kubangun dengan amal, kujaga dengan iman, kubela dengan doa,” ungkap Rahmad, yang juga sebagai dewan penasehat FKUB ini.
Menurutnya, saat ini pemerintah kota tetap berusaha menjaga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) tetap stabil dan berharap masyarakat tidak perlu resah. “Pemerintah menjamin ketersediaan sembako dan kebutuhan logistik lainnya menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri,” ungkapnya.
Terkait situasi kota Balikpapan akibat kebocoran pipa minyak milik Pertamina beberapa waktu lalu, menurut Rahmad, tidak mempengaruhi distribusi atau kelangkaan minyak. “Saat ini sudah masuk tahap pemulihan dan perbaikan lingkungan,” ujarnya.
Rahmad berharap, Kota Balikpapan yang memiliki penduduk heterogen, majemuk, dan agamis, menjadi miniaturnya kota di Indonesia, dan menjadi contoh agar terus menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama. (Kurnia/SA/LINES)