HALMAHERA – Senin (16/6) tim Ekspedisi Bhakesra sampai Kepulauan Obi. Obi merupakan target ekspedisi kedua setelah Kepulauan Buton. Tak berbeda dari kegiatan di Buton, tim LDII memberikan sumbangan, tausiah, dan pelatihan agrobisnis.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Bupati Halmahera Selatan Muhammad Kasuba. Kasuba menyatakan kegembiraannya atas kedatangan tim Bhakesra. “Kami merasa berbahagia dengan kedatangan ini, semoga kekurangan kami bisa diakomodir oleh kedatangan tim. Kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya setelah menempuh perjalanan 10 hari dari Jakarta,” ujar Kasuba.
Kasuba juga mengungkapkan akan ada pemekaran kabupaten di Halmahera. Akan ada Kabupaten Obi. Dia berharap semoga percepatan pembangunan dan perkembangan disini akan semakin terealisasi. Kepulauan Obi menyimpan banyak Sumber Daya Alam. Sejalan dengan pernyataan Komandan KRI Banjarmasin Letkol Laut (P) Jales Jamca Jayamahe bahwa Kepulauan Obi sangat potensial.
“Sebagai rute perjalanan ketiga. Saya melihat Kabupaten ini sangat potensial. Mulai dari hasil laut, hasil bumi, kakao, limbah dan cengkeh,” ujar Jales. Jales menyakini bahwa Kepulauan Obi bisa mandiri dan makmur.
Aktivitas LDII
Beranjak dari Gedung Serbaguna Kecamatan Laiwui, tim Bhakesra LDII langsung menuju masjid-masjid untuk melaksanakan tugas memberikan tausiah agama, pemberian bantuan dan sosialisasi beasiswa pondok pesantren bagi masyarakat setempat.
Dalam paparan tausiahnya, KH Anshoruddin dari tim LDII mengungkapkan pertemuan dengan warga setempat sudah menjadi kehendak Allah SWT. Anshor juga mengungkapkan, bahwa sebgai manusia harus bersyukur atas karunia Allah SWT. “Barang siapa yang keluarganya sehat dan waras. Kampung halamannya aman, walaupun persediaan makannya cukup untuk satu hari. Maka seakan-akan terasa seperti untuk selamanya,” ujar Anshor mengutip Sabda Rasul.
Anshor juga mengingatkan agar selalu berpedoman pada Alquran dan Alhadist. Dua pedoman tersebut wajib dikaji dan diamalkan. Menyambut datangnya bulan Ramadan, Anshor menyinggung betapa besarnya pahala yang bisa diperoleh di bulan tersebut.
“Ada cerita sahabat nabi yang mengerjakan salat sampai Subuh. Kemudian dilanjutkan berperang dari subuh hingga sore. Hal ini dilakukan selama 1000 bulan. Maka sesungguhnya ibadah itu sudah sangat pol. Namun ada yang lebih pol, yaitu mendapatkan Lailatul Qodar,” ujar Anshor.
Perlu dipahami semua ini tidak akan kita ketahui tanpa mengaji ungkap Anshor. Mengaji akan membuat keimanan kita semakin kokoh, benar, dan sah. KH Anshoruddin menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur bangsa berupa gotong royong dan kebersamaan. “Hal itu hanya bisa dilakukan bila bangsa Indonesia bisa rukun dan kompak,” ujar Anshor.
“Saya memiliki resep kerukunan dan ini baik untuk diterapkan. Resep itu adalah membiasakan berbicara yang baik dan benar, mempunyai watak jujur dan amanah. Bisa dipercaya dan mempercayai dan tidak memfitnah saudaranya sendiri. Rebutan mengalah, tidak merusak harta benda dan saling menjaga perasaan,” ungkap Anshor.
Kali ini LDII mengunjungi tiga masjid di Kepulauan Buton. Yaitu Masjid Annur desa Laiwui, Masjid Alfajrin desa Akegula dan Masjid Nurul Iman desa Laiwui. Turut mendampingin imam masjid Nusin Sibualamo dan Lamaro. “Kami sangat menyambut baik, terlebih beasiswa Pondok Pesantren yang akan diberikan LDII. Saya menunggu info selanjutnya,” ujar Lamaro salah satu warga (Frediansyah Firdaus/LINES).