• Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak
LDII Balikpapan
  • Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak
No Result
View All Result
LDII Balikpapan
No Result
View All Result
Home Balikpapan

Warga LDII Juara 2 Krenova 2025, Diganjar Penghargaan oleh Pemerintah Kota Balikpapan

Ciptakan Mesin Pengubah Sampah Botol Plastik Jadi Filamen Printer 3D

Administrator by Administrator
Mei 30, 2025
in Balikpapan
0
Yudo Prasongko (tiga dari kanan) dan Sodiq Isnadi (tiga dari kiri) saat bersama para juara lomba Krenova 2025 kategori masyarakat umum, yang diselenggarakan Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Rabu (28/5). Foto: LINES

Yudo Prasongko (tiga dari kanan) dan Sodiq Isnadi (tiga dari kiri) saat bersama para juara lomba Krenova 2025 kategori masyarakat umum, yang diselenggarakan Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Rabu (28/5). Foto: LINES

0
SHARES
61
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

BALIKPAPAN – Persoalan sampah plastik yang kian mengkhawatirkan di Indonesia, khususnya sampah botol plastik, mendorong Yudo Prasongko dan timnya untuk berinovasi. Mereka berhasil mengembangkan mesin “PET to Filament” yang mampu mengubah limbah botol plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) menjadi filamen, bahan baku esensial untuk printer 3D.

“Persoalan sampah masih menjadi isu krusial di Indonesia, terlebih sampah plastik. Hampir setiap penjuru lingkungan, keberadaan sampah plastik tidak bisa dihindari,” kata Yudo menggambarkan urgensi masalah ini. 

Menurutnya, berbagai jenis plastik, mulai dari kantong plastik, botol kemasan, plastik makanan sekali pakai berbahan styrofoam, hingga kemasan saset, sangat sulit terurai dan seringkali berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau mencemari lautan.

Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), proyeksi timbulan sampah plastik di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2023, tercatat ada 13 juta ton sampah plastik, naik dari 12,54 juta ton pada tahun 2022.

Menjawab tantangan ini, Yudo Prasongko dan timnya mengambil peran aktif. “Dari hal inilah kami mencoba mengambil peran dalam penanganan limbah kemasan botol plastik dengan membuat mesin yang mengubah botol plastik berjenis PET menjadi tinta yang digunakan untuk mesin 3D printer atau yang lebih dikenal dengan nama filamen,” ujarnya.

Mesin PET to Filament ini dirancang dengan beberapa tujuan mulia, di antaranya mengurangi limbah plastik, mendukung pencetakan 3D yang berkelanjutan, meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya, menurunkan biaya produksi filamen, serta meningkatkan kesadaran lingkungan dan menciptakan peluang ekonomi baru.

Proses Daur Ulang Menjadi Filamen

Yudo Prasongko menjelaskan tahapan pengolahan limbah botol plastik menjadi filamen menggunakan mesin ciptaan mereka:

  1. Pencucian: Botol plastik PET dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan sisa lem pada label.
  2. Pemanasan Awal (Treatment): Botol dipanaskan untuk meratakan permukaannya, seringkali menggunakan heat gun untuk menghilangkan motif dan membuat permukaan lebih halus.
  3. Pemotongan: Botol yang sudah bersih dan rata kemudian dipotong menjadi lembaran pita. Proses ini dapat dilakukan secara manual maupun otomatis oleh mesin.
  4. Pembentukan Filamen: Lembaran pita plastik selanjutnya dimasukkan ke dalam hot end mesin, dipanaskan, ditarik, dan digulung pada spool hingga menjadi benang filamen yang siap digunakan.

Dalam upaya edukasi dan penyebaran teknologi ini, Yudo telah memberikan pelatihan kepada para santri Ponpes Bairuha Balikpapan. Mereka diajarkan seluruh proses, mulai dari membersihkan botol, proses pemotongan pita, hingga penggulungan filamen menjadi produk akhir yang bisa berbeda warna tergantung warna botol asalnya.

Manfaat dari inovasi ini sangat luas, mulai dari mengurangi dampak lingkungan akibat sampah plastik, mendukung ekonomi sirkular dengan memanfaatkan kembali sumber daya, hingga mendorong inovasi dalam pencetakan 3D. 

“Mesin ini tidak hanya membantu mendaur ulang plastik, tetapi juga memberi kontribusi pada penciptaan masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutup Yudo Prasongko.

Kehadiran mesin PET to Filament karya Yudo Prasongko dan timnya ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi konkret dalam mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa limbah dapat diubah menjadi produk bernilai dengan sentuhan teknologi dan inovasi.

Para pemenang kategori masyarakat umum foto bersama Arsyad Sectio dari Kemendagri RI, Walikota yang diwakili Staf Ahli Adamin Siregar, dan Kepala Bappeda Litbang Murni. Tampak Yudo (tiga dari kanan) dan Sodiq Isnadi (tiga dari kiri). Foto: LINES
Foto bersama seluruh pemenang dari seluruh kategori lomba Krenova (Kreasi dan Inovasi Masyarakat) 2025 Kota Balikpapan, Rabu (28/5). Foto: LINES
Mesin pengubah PET menjadi Filamen karya Yudo Prasongko sedang dimanfaatkan Santri Ponpes Bairuha untuk produksi Filamen dari sampah botol plastik. Foto: LINES
Produk Filamen yang siap dimanfaatkan sebagai tinta printer 3D untuk berbagai macam produk fungsional. Foto: LINES
Printer 3D sedang mencetak gear berbahan tinta Filamen yang diproduksi mesin ciptaan Yudo Prasongko. Foto: LINES

Juara 2 Krenova 2025 Kategori Masyarakat Umum

Pada Lomba Krenova (Kreativitas dan Inovasi Masyarakat) 2025 yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan, bertempat di Hotel Grand Tjokro, Rabu (28/5), Yudo dan tim dengan produk mesin PET to Filament berhasil meraih Juara 2 Kategori Masyarakat Umum.

Atas prestasinya ini, Yudo dan tim mendapatkan penghargaan dan uang pendanaan sebesar 9.5 juta untuk pembinaan.

Tahun ini, Krenova diikuti oleh 43 kelompok yang terdiri dari SMA, SMK 10 kelompok, tingkat perguruan tinggi 13 kelompok, tingkat dosen atau akademisi 13 kelompok, tingkat masyarakat umum 7 kelompok, tingkat organisasi perangkat daerah atau OPD. 

“Krenova tahun 2025 ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk para peserta. Jadi tahun lalu itu hanya sekitar 30 ya, tapi sekarang ada 85. Berarti naiknya signifikan sekali, hampir 300% atau tiga kali lipat,” kata Kepala Bappeda Litbang Murni, S.T., M.AP.

Krenova dimulai sejak 6 Januari 2025 sampai dengan 8 Mei 2025, dengan lima kategori antara lain pelajar tingkat SMA dan SMK, mahasiswa, akademisi guru maupun dosen, kelompok masyarakat, dan juga kelompok dari perangkat daerah.

Tim juri terdiri atas Drs. Averi S. Fudail, M.Si., dari Kementerian Dalam Negeri. Dr. Ing. Wiwi Juliani, M.T. dari Badan Riset Inovasi Nasional. Prof. Dr. Hajah Aji Ratna Kusuma, M.Si., dari Universitas Mulawarman. Aji Ismail, S.Sos., M.Si.dari BRIDA Kaltim. Veronica Hana Naibaho, S.S., M.AP., M.Sc., dari LAN RI.

Hasil keputusan tim juri dalam menetapkan pemenang dengan memperhatikan aspek penilaian. Yang pertama, penilaian proposal. Kedua, penilaian presentasi. Dan ketiga, penilaian produk teknologi dan inovasi.

Wali Kota Balikpapan Dr. Rahmad Mas’ud, dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Adamin Siregar mengatakan, lewat Krenova ini pemerintah tidak hanya ingin melihat ide-ide cemerlang saja, tetapi juga mendorong agar inovasi dapat terus dikembangkan, dimanfaatkan, bahkan ditumbuhkembangkan menjadi solusi nyata bagi permasalahan kota dan masyarakat.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya para peserta yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk turut serta dalam Krenova ini. Mereka ini merupakan agen perubahan yang sesungguhnya. Karya dan gagasannya adalah benih dari kota masa depan yang lebih cerdas, inklusif, dan berkelanjutan,” tandas Rahmad Mas’ud.

Wali Kota berharap, melalui Krenova ini akan lahir lebih banyak solusi-solusi inovatif yang dapat memperkuat Kota Balikpapan sebagai kota penyangga ibukota nusantara dan menjadi model bagi kota modern di Kalimantan.

Kontribusi LDII di Bidang Ketahanan Pangan dan Lingkungan

Mesin pengubah PET menjadi filamen ciptaan Yudo Prasongko dan Sodiq Isnadi serta tim dari Pondok Pesantren Bairuha ini turut diapresiasi oleh Ketua DPD LDII Kota Balikpapan H. Herry Fathamsyah. Alat ini menjadi bagian dari delapan kontribusi pengabdian LDII, yakni bidang ketahanan pangan dan lingkungan.

“Alhamdulillah, kami dari Pengurus DPD LDII Kota Balikpapan, senantiasa selalu memberikan kesempatan yang luas kepada pengurus yang mempunyai potensi di bidang apapun dan mensinergikan dengan lembaga pendidikan yang kami bina selama ini,” ujar H. Herry.

“Tentunya, kami dari pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kota Balikpapan merasa senang melihat dan menyaksikan secara langsung apa yang telah diraih dalam kegiatan ini,” tambahnya.

Herry berharap, lewat kegiatan ini akan memacu dan memberikan semangat kepada generasi muda yang lainnya. “Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas semua kontribusinya untuk kebaikan Kota Balikpapan,” pungkasnya.

(SA/LINES)

Tags: BerprestasiLingkunganPrestasiSampah
Previous Post

Menteri Abdul Mu’ti Apresiasi Pelatihan TPPK LDII 

Next Post

DPD LDII Balikpapan Serukan Aksi Penghijauan Usai Ikuti Webinar Nasional Pengendalian Jejak Karbon

Next Post
DPD LDII Balikpapan Serukan Aksi Penghijauan Usai Ikuti Webinar Nasional Pengendalian Jejak Karbon

DPD LDII Balikpapan Serukan Aksi Penghijauan Usai Ikuti Webinar Nasional Pengendalian Jejak Karbon

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LDII Balikpapan

Masjid LDII Balikpapan

Masjid Al Mubarok
Jl. Markoni Dalam
Kelurahan Klandasan Ilir

Recent News

  • DPD LDII Balikpapan Serukan Aksi Penghijauan Usai Ikuti Webinar Nasional Pengendalian Jejak Karbon
  • Warga LDII Juara 2 Krenova 2025, Diganjar Penghargaan oleh Pemerintah Kota Balikpapan
  • Menteri Abdul Mu’ti Apresiasi Pelatihan TPPK LDII 

Category

  • Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
  • Organisasi
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII.