Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisap pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas. Lantas Allah SWT berfirman kepadanya :
ÔÇ£Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku?ÔÇØ
Dia menjawab:
ÔÇ£Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah sehingga saya mati syahidÔÇØ
Allah SWT berfirman:
ÔÇ£Dusta kamu, sebenarnya kamu berperang bukan karena untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang pemberani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.ÔÇØ
Kemudian orang tersebut diperintahkan untuk dibawa pergi lalu diseret wajahnya hinggi dicampakkan ke neraka.
Dan didatangkan pula seseorang yang belajar Alquran dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas. Allah SWT berfirman kepadanya :
ÔÇ£Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku?ÔÇØ
Dia menjawab :
ÔÇ£Saya telah belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca Alquran demi Engkau.ÔÇØ
Allah SWT berfirman :
ÔÇ£Dusta kamu, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Alquran agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.ÔÇØ
Kemudian orang tersebut diperintahkan untuk dibawa pergi lalu diseret wajahnya hinggi dicampakkan ke Neraka
Dan seorang laki-laki yang diberi keluasan rizki oleh Allah, kemudian dia menginfakkan hartanya semua, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas. Allah SWT berfirman kepadanya :
ÔÇ£Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku?ÔÇØ
dia menjawab :
ÔÇ£Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan saya infakkan harta benda tersebut di jalan yang Engkau ridhoi.”
Allah SWT berfirman:
ÔÇ£Dusta kamu, akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang yang dermawan, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.ÔÇØ
Kemudian orang tersebut diperintahkan untuk dibawa pergi lalu diseret wajahnya hinggi dicampakkan ke Neraka. (HR Muslim)