FORUM – Dalam sebuah acara halal bihalal, sang penceramah menyampaikan pentingnya untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan sesama.
“Penyebutannya yang betul silaturahim atau silaturrahmi?” tanya sang penceramah.
Para jamaah menjawab Silaturahim, adapula yang membenarkan keduanya. Sang penceramah kemudian menjawab pertanyaan tersebut, beserta dasarnya.
“Kalau silaturahim itu untuk laki-laki. Nah, kalau silaturahmi itu untuk perempuan,” jelasnya sambil berkelakar.
Istilah ‘silaturahim’ sendiri paling sering digunakan pada momentum Idul Fitri ini. Akan tetapi masih banyak orang justru salah kaprah dalam menyebutkannya menjadi ‘silaturahmi’ yang ternyata makna kalimatnya menjadi berbeda jauh.
Istilah ‘silaturahim’ berasal dari kata dalam bahasa Arab ‘silah’ yang artinya ‘menyambungkan’ dan ‘rahim’ yang artinya ‘kasih sayang dan pengertian’. Sehingga kalimat ‘silaturahim’ maknanya adalah ‘menyambungkan kasih sayang dan pengertian’.
Ini sangat berbeda dengan makna kata ‘silah’ yaitu ‘menyambungkan’ dan ‘rahmi’ yang ternyata artinya ‘rasa nyeri pada saat seorang ibu hendak melahirkan’.
Lha, kan ternyata tidak nyambung dengan maksud penggunaan kalimat ungkapan ini untuk menggambarkan aktivitas saling berkunjung untuk mempererat tali persaudaraan dan kekerabatan. Padahal justru istilah salah kaprah ‘silaturahmi’ ini terlanjur lebih populer di tengah masyarakat. 😀 (SA/LINES)
* Dikutip dari berbagai sumber.